MEGANEWS.ID - Praktisi media Haresti Asysy Amrihani menyebut Artificial Intelligence (AI) dalam dunia kewartawanan bukanlah musuh, melainkan mitra kerja strategis dalam dunia jurnalisme secara umum. Hal itu disampaikan Haresti dihadapan para jurnalis Kalimantan Barat saat mengikuti kegiatan pelatihan dan diskusi tentang Artificial Intelligence (AI). Acara itu diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Kalimantan Barat berkolaborasi dengan Belajarlagi di Hotel Harris Seminyak, Bali, Jumat (12/9/2025).
Pelatihan ini dirasa penting untuk diimplementasikan ke dalam praktik jurnalisme.
Haresti yang juga kandidat Doktor ilmu komunikasi Universitas Indonesia (UI) dalam paparannya menjelaskan, AI dalam jurnalisme perannya sangat strategis membantu kerja jurnalis. "Sehingga menjadi aneh jika ada yang berpandangan menyikapi AI sebagai ancaman bagi jurnalis. Sebaliknya, AI mempermudah kerja jurnalisme," kata Haresti.
"Saya menyebut AI sebagai mitra kerja wartawan," sambung Haresti.
Menurutnya, meskipun AI belum sepenuhnya diterapkan, namun beberapa media sudah mengaplikasikan seperti untuk bantuan penerjemahan, editing foto, video dan mencari ide penulisan.
“Ke depan, pasti semakin banyak yang menggunakan AI dalam praktik jurnalisme,” ucapnya.
Usai mengisi materi pelatihan dengan tema Optimalisasi Pemanfaatan AI dalam Jurnalisme, dia juga menekankan tentang prinsip - prinsip sebagai media dalam menggunakan AI pada praktik jurnalisme dan etika - etika yang harus dipenuhi sebagai standar profesi wartawan.
Menurutnya, sebagai seorang jurnalis perlu kehati - hatian dalam penggunaan AI, karena Dewan Pers sendiri sudah punya peraturan yang mengatur tentang penggunaannya.
Dari segi manfaat, AI sangat membantu dalam dunia jurnalisme, namun perlu dilakukan check lagi ke sumber yang kredibel.
“Artinya tidak mempercayai sepenuhnya kepada AI, tetap ada kendali kita untuk mengecek kembali. Kemudian, untuk transkrip juga, misalnya ada diskusi dan dialog yang panjang bisa juga menggunakan AI untuk membantu transkip dari suara menjadi bentuk tulisan,” tuturnya.
Para jurnalis dari Kalimantan Barat yang mengikuti pelatihan juga langsung mempraktikkan cara menulis, mengedit, dan mengecek berita dengan bantuan AI.
Haresti yang aktif di PWI dan Forum Pemred SMSI juga memberi masukan terkait Peraturan Dewan Pers No 1 Tahun 2025 tentang Pedoman Penggunaan Kecerdasan Buatan Dalam Karya Jurnalistik di mana aspek implementasinya masih umum dan minimnya panduan praktis.