Ketum Appsindo Tuding Kebijkan Jokowi Dihambat Kinerja BI

Ferry Edyanto | Senin, 28 Desember 2020 - 22:53 WIB
Ketum Appsindo Tuding Kebijkan Jokowi Dihambat Kinerja BI
Ketua Umum  Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (Appsindo) Hasan Basri. Foto: (Ferry Edyanto/Meganews.id).
 
MEGANWS.IDKetua Umum 
Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (Appsindo) Drs. H. Hasan Basri, SH, MH menilai kebijakan Presiden Jokowi membangkitkan pemulihan ekonomi nasional UMKM di negeri ini masih mendapat hambatan dan tantangan dari perbankan.
 
Pasalnya, kendati BI telah memberikan tambahan modal sebesar Rp700 triliun, dan keringanan bunga 3,75%, ternyata perbankan masih saja pasang bunga tinggi ke masyarakat. "Padahal pemberian kredit kepada pelaku UMKM diharapkan mampu menumbuhkan dan memulihkan perekonomian nasional, tapi itu tidak berjalan,” gundah Hasan Basri kepada awak mediau, Senin (28/12/2020).
 
Hasan mengatakan, tahun 2020 dunia mencekam dengan kepanikan yang luar biasa akibat pandemi Covid-19. Indonesia pun tidak luput dari kepanikan akibat wabah covid-19, hingga di akhir tahun penyebaran Covid-19 semakin meningkat.

Apalagi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, meproyeksikan dana penanganan penyebaran virus corona dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada Juni 2020 melonjak hingga Rp905,1 triliun. Tak pelak, hal ini akan membuat defisit anggaran APBN 2020 semakin membengkak.

Menyikapi refleksi akhir tahun 2020, Appsindo mengkoreksi ekonomi Indonesia mengalami telag krisis yang sangat luar biasa parahnya. Namun pemerintah mempercayai pergerakan ekonomi ada di pelaku usaha menengah kecil dan mikro (UMKM). 

“Setiap krisis di negeri ini selalu UMKM menjadi benteng penyelamat ketahanan ekonomi nasional. Namun, tragisnya setelah krisis berlalu pelaku UMKM tidak dibutuhkan lagi,” ungkapnya.
 
Hasan menganalogikan, sepertinya pelaku UMKM selalu dijadikan sebagai kayu ganjalan bagi kendaraan besar yang mengalami kesulitan untuk mendaki. Dan setelah sampai di dataran, maka kayu ganjalan tersebut ditinggalkan dan tidak dibutuhkan lagi.

“Seperti itulah faktanya nasib pelaku UMKM di negeri ini. Appsindo memantau kondisi pedagang pasar kurang lebih di 13.000 pasar di seluruh Indonesia turut terkena imbas pandemi Covid-19 di mana daya beli masyarakat turun drastis dan keadaan pasar sepi,” ujar Hasan. 

Apabila ditemukan pedagang positif Covid-19 di dalam pasar, lanjut Hasan, maka pasar akan ditutup oleh Pemda dalam waktu yang relatif lama. Ini dirasakan tidak adil.

Selama ini pedagang pasar selalu berharap kepada para pemimpin yang didukungnya di Pilkada. Jika menang diharapkan mampu menitipkan nasib dan kehidupannya di dalam pasar untuk dikedepan hari lebih baik dan ada keberpihakan baik kepala daerah maupun pemimpin nasional peduli terhadap pelaku UMKM dan pedagang pasar di seluruh Indonesia.

“Kami mengapresiasi langkah Presiden Ir. H. Joko Widodo dalam pemulihan ekonomi nasional. Namun apa yang diharapkan Pak Jokowi untuk bangkitnya UMKM di negeri ini mendapat hambatan dan tantangan dari perbankan di negeri ini,” papar Hasan.

Kondisi seperti ini, lanjut Hasan, sudah dikeluhkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warijiyo. "Bahkan Gubernur BI marah besar tetapi tidak berdampak terhadap kinerja dunia perbankan nasional," ujarnya kesal. 

Artinya, kebijakan Presiden dan Gubernur BI dihambat oleh pelaksana bawahannya., sementara Pak Jokowi dan Gubernur BI berharap agar pemberian kredit kepada pelaku UMKM diharapkan mampu menumbuhkan dan memulihkan perekonomian nasional,” sambungnya.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa