Penanganan Unras Hari Tani di Kawasan Merdeka Selatan Bawa Angin Segar: Kultur Polisi Berubah Humanis

Ferry Edyanto | Rabu, 24 September 2025 - 16:57 WIB
Penanganan Unras Hari Tani di Kawasan Merdeka Selatan Bawa Angin Segar: Kultur Polisi Berubah Humanis
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Dekananto terlihat larut dalam hubungan yang humanis dengan para pengunjuk rasa Hari Tani Nasional ke-65 di kawasan Merdeka Selatan, Rabu (23/9/2025). Foto: (Istimewa/Meganews.id).
 
MEGANEWS.ID - Pembentukan Transformasi Reformasi Polri oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo membawa angin segar bagi demokratisasi dan harapan rakyat mengaspirasikan uneg-unegnya. Postur polisi yang biasa sangar menghadapi pengunjukrasa, kini berubah jadi humanis. 
 
Hal itu terlihat dari penanganan aksi unjuk rasa yang dilakukan para pengunjuk rasa dalam memperingati Hari Tani Nasional ke-65 di Jl. Merdeka Selatan Jakarta Pusat. Polisi menangani aksi massa dengan humanis, dengan memotong tumpeng bersama massa aksi
 
Pemandangan tak biasa ini selang beberapa hari Kapolri membentuk Transformasi Reformasi Polri yang menununjuk Kalemdiklat Polri, Komjen Pol. Chrisnanda Dwilaksana, sebagai ketuanya.
 
Wajah baru penanganan aksi massa menyambut Hari Tani Nasional itu, sekaligus menandai reformasi kultural di tubuh Polri. Ini juga tak lepas berkat arahan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri. Kapolda Asep Edi menegaskan pengamanan aksi unjuk rasa (unras) dalam memperingati Hari Tani Nasional di DPR/MPR RI harus dilakukan dengan cara humanis dan profesional.
 
Dalam pengamanannya, polisi pastikan anggota yang mengawal aksi tersebut tidak dibekali senjata api (senpi). “Pengamanan unras tidak boleh menimbulkan kerusuhan maupun kerusakan fasilitas umum. Anggota harus sabar, terukur,” kata Irjen Asep dalam arahannya, Rabu (24/9/2025).
 
Aparat kepolisian tak hanya mengamankan jalannya aksi, namun juga ikut menyemarakkan momen dengan melakukan pemotongan tumpeng dan membagikannya kepada massa.
 
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Dekananto bersama Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, didampingi sejumlah pejabat dari jajaran Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat.
 
Kapolres menyampaikan bahwa pemotongan tumpeng ini merupakan bentuk penghormatan dan apresiasi dari kepolisian kepada para petani Indonesia yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
 
"Hari Tani Nasional bukan hanya milik para petani, tapi juga milik kita semua sebagai bangsa yang hidup dari hasil bumi. Tumpeng ini simbol rasa syukur dan dukungan kami kepada perjuangan petani," ujar Kombes Susatyo.
 
Selain tumpeng, pihak kepolisian juga membagikan roti dan air mineral kepada para peserta aksi. Momen kebersamaan ini mendapat sambutan hangat dari massa yang datang dari berbagai daerah, termasuk dari Lampung, Banten dan sejumlah wilayah di Jawa Barat.
 
"Kami ingin tunjukkan bahwa polisi tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga hadir dengan hati. Kehadiran kami di sini adalah untuk merawat demokrasi dan memastikan suara rakyat tersampaikan dengan damai," tambah Susatyo.
 
Aksi unjuk rasa dalam rangka Hari Tani Nasional ini diikuti oleh berbagai elemen, di antaranya Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia Provinsi Lampung, Komite Perjuangan Pertanian Rakyat (KPPR), Koalisi Nasional untuk Reforma Agraria, BEM SI Kerakyatan, serta Aliansi Rakyat Menggugat.
 
Kegiatan berlangsung aman dan tertib. Tidak ada insiden yang mengganggu jalannya aksi, dan massa membubarkan diri secara damai setelah menyampaikan tuntutan mereka.
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa