LYFLINE Sukses Selenggarakan Acara Medical Tourism di Jakarta

Ferry Edyanto | Sabtu, 04 Juni 2022 - 18:10 WIB
LYFLINE Sukses Selenggarakan Acara Medical Tourism di Jakarta
CEO sekaligus Co-Founder startup kesehatan “LYFLINE”, Drishti Mirchandani (kiri) bersama Profesor Dr Anupam Sibal dari Apollo Hospitals Group di acara Kreatif (EKK) bertema “Medical Tourism” di Jakarta, Kamis, (2/6/2021). Foto: (Istimewa/Meganews.id).

 

MEGANEWS.ID - Drishti Mirchandani, CEO dan juga Co-Founder dari sebuah startup kesehatan bernama “LYFLINE” sukses menyelenggarakan acara Ekonomi Kesehatan Kreatif (EKK) bertema “Medical Tourism” di Jakarta, Kamis, (2/6/2021).

“Acara Ekonomi Kesehatan Kreatif (EKK) yang kami (LYFLINE) selenggarakan ini bertujuan untuk memajukan Industri Ekonomi Kesehatan khususnya di bidang “Medical Tourism”, serta mengedukasi dokter-dokter di Indonesia untuk peka terhadap Ekonomi Kesehatan di Indonesia,"  ujar Drishti Mirchandani saat jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Acara bertema “Medical Tourism” yang diinisiasi oleh Drishti Mirchandani itu dihadiri oleh puluhan Dokter dari berbagai rumah sakit swasta ternama di Indonesia. Tampak juga beberapa pebisnis Ekonomi Kesehatan Kreatif (EKK) seperti para Direksi dari Ibuku Group dan juga Founder dari Flying Doctor Indonesia.

Dalam kegiatan Ekonomi Kesehatan Kreatif (EKK) yang diselenggarakan di Kuningan, Jakarta, LYFLINE menghadirkan Profesor Dr Anupam Sibal dari Apollo Hospitals Group yang terletak di negara India.

Profesor Dr Anupam Sibal sudah berpengalaman sebagai dokter anak selama lebih dari 25 tahun. Dia membantu membangun program transplantasi hati anak di Rumah Sakit Apollo, New Delhi India pada tahun 1998.

Program Transplantasi Apollo sudah melakukan lebih dari 3900 transplantasi hati, dimana 430 dari itu adalah transplantasi hati pada anak, yang merupakan angka tertinggi di India.

Dalam kerjasamanya, Apollo Hospitals akan memprioritaskan hubungan kerjasama investasi antara India dan Indonesia. 

Apollo Hospitals akan melakukan investasi digital marketing melalui LYFLINE untuk menjembatani para pasien di Indonesia untuk datang ke India, melakukan transplantasi organ. 

"Adapun biayanya sangat terjangkau. Ini adalah investasi utama yang kita prioritaskan, nilainya 1/10 dari biaya pengobatan di Amerika Serikat," ujar Profesor Dr Anupam Sibal dari Apollo Hospitals Group.

Profesor Dr Anupam Sibal menyampaikan transplantasi organ pertama kali yang berhasil dilakukan pada tahun 1998. "Beberapa gejala yang mengharuskan untuk dilakukan transplantasi organ seperti gagal ginjal, gagal hati dan lain-lain," kata Anupam Sibal.

Salah satu yang telah berhasil yang telah kita lakukan adalah melakukan transplantasi pada seorang anak yang baru lahir di Indonesia dengan bobot sekitar 3 kilogram, bernama Baby Caren yang lahir tanggal 7 Agustus 2020," ujarnya.

Transplantasi Hati di Apollo Hospitas India

Proses kalahiran Caren awalnya berlangsung normal. Namun sejak tiga bulan kelahirannya, Caren mulai menunjukkan tanda-tanda keanehan pada beberapa bagian tubuhnya. "

Bagian matanya tampak kuning. Pada bagian paha Caren juga mengalami lebam-lebam dengan otot yang mengeras. 

Kisah Caren berhasil diselamatkan nyawanya melalui operasi transplantasi di Apollo Hospital, dilakukan oleh kedua orang tuanya lewat informasi yang disampaikan dari rekannya, yang kemudian dijajaki pengobatannya ke Apollo Hospitals setelah dilakukan penelusuran di google. 

Orang tua Caren tidak menyangka anaknya bisa diselamatkan dan kini sehat. Sebab diagnosa medis dan rujukan yang disampaikan rumah sakit di tanah air, sebelumnya menyebut bahwa peluang usia Caren bertahan hidup hanya 20 persen dengan batas waktu hanya 100 hari.

"Operasi transplantasi di India sangat profesional dan biayanya lebih murah dibanding Amerika Serikat. Jika dirupiahkan transplantasi hati di India sekitar 500 jutaan, padahal untuk sebuah operasi serupa berkisar miliaran rupiah," ujar orang tua Caren.

Perlu diketahui, Apollo Hospitals Group merupakan salah satu dari puluhan rumah sakit yang tersebar di berbagai belahan dunia, yang telah melakukan kerjasama dengan LYFLINE, perusahaan penyedia jasa “Medical Tourism” yang diinisiasi oleh Drishti Mirchandani di Indonesia.

“Saya sangat berterima kasih kepada banyaknya pasien asal negara Indonesia yang telah mempercayakan program transplantasi hati di Apollo Hospitals Group India," ujar Profesor Dr Anupam Sibal.

LYFLINE melalui head of Marketingnya telah membuka hotline konsultasi bagi para calon pasien untuk berkonsultasi secara gratis melalui Whatsapp di 0812-9157-8559 dan juga dari platform media sosial Instagram @lyfline.id.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa