Kehadiran dua anggota Kompolnas disambut Kapolda Riau Mohammad Iqbal bersama seluruh PJU Polda Riau.
"Selaku Kapolda, saya mengucapkan selamat datang kepada Tim Kompolnas, kami mendukung data yang dibutuhkan Kompolnas dalam rangka kesiapan Operasi Mantap Praja Lancang Kuning 2024 Polda Riau," sambut Kapolda Mohammad Iqbal.
Kapolda mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan pengamanan Pilkada serentak 2024 di wilayah hukum Polda Riau. Mulai dari persiapan perencanaan anggaran, administrasi maupun pembinaan personel.
Command Center
Bahkan dipaparkan Mohammad Iqbal ada beberapa inovasi yang telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan Pilkada serentak nanti. Salah satu inovasi dimaksud yang adalah sistem pengendalian operasi pengamanan Pilkada dengan memanfaatkan IT melalui Command Center.
Dengan hadirnya Command Center, Kapolda Mohammad Iqbal bisa langsung melakukan monitoring saat pencoblosan dan pasca pencoblosan di tempat penungutan suara (TPS) yang tersebar diseluruh wilayah Provinsi Riau.
Dalam menjalankan aktifitasnya, Kapolda Mohammad Iqbal adalah penggagas diterapkannya teknologi canggih Command Center di lingkungan Polri. Teknologi berbasis fasilitas canggih ini dibutuhkan dalam menjalankan penerapan strategi yang dirancang untuk membantu menghadapi peristiwa- peristiwa negative yang tiba-tiba dan signifikan.
Selaku anggota Kompolnas, Pudji Hartanto dan Mohammad Dawam mengapresiasi kinerja Kapolda dalam mempersiapkan pengamanan Pilkada di Riau.
"Baru kali ini saya melihat seorang Kapolda memimpin langsung rapat persiapan Pam Pilkada dengan mengenalkan detail satu persatu seluruh PJU dihadapan Kompolnas secara lengkap, cermin kinerja Kapolda yang luar biasa, hebat," sambut Pudji Hartanto.
Pada sesi pendalaman paparan dipimpin oleh Irwasda Kombes Pol. Hermansyah, yang disampaikan teknisnya secara detail oleh Karoops Polda Riau Kombes Pol. Rony Lumban Gaol.
Dalam kunjungan kerjanya, Kompolnas menekankan antisipasi pada aspek potensi kerawanan konflik horizontal. Hal ini mengingat potensi konflik sosial Pilkada diantara para pendukung Paslon lebih dominan dan nyata dari potensi konflik horizontal di Pilpres maupun Pileg, yakni konflik yang head to head, maka perlu diantisipasi segala kemungkinan dengan mengkooordinasikan dengan baik sejak dini dari seluruh stackholders kepemiluan dan Pemerintah Daerah oleh aparat penegak hukum di tingkat Provinsi.
"Oleh karena itu MoU Polda dengan instansi pemerintah dan penyelenggara Pemilu untuk menciptakan Pilkada yang damai, kondusif, aman dan bermartabat yakni dengan kerjasama bersama Pemerintah Daerah, KPU Provinsi, Bawaslu Provinsi, Kejati, Pengadilan Tinggi, PT. TUN hingga Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau dan Komisi Informasi Provinsi Riau penting untuk disegerakan " ujar Mohammad Dawam.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol. Jeki Rahmat saat menerima kedatangan kunjung dua anggota Kompolnas di Mapolresta Pekanbaru. Foto: (Istimewa/Meganews.id).
Mohammad Dawam mengingatkan, apabila belum terjalin kerjasana selama ini. "Jika nanti terjadi sengketa informasi pemilu diantara para paslon, maka yang berhak menangani sengketa informasi pemilu adalah Komisi Informasi Provinsi Riau," ujarnya.
Kata Mohammad Dawam, ini sekedar contoh langkah antisipatif yang perlu dipersiapkan, juga antisipasi terjadinya konflik sosial akibat data daftar pemilih tetap (DPT) khususnya di wilayah rawan tapal batas Provinsi Riau.
Pemantauan persiapan pengamanan Pilkada juga dilakukan Kompolnas dengan mengunjungi Polresta Pekanbaru yang diterima langsung Kapolresta Kombes Pol. Jeki Rahmat dan dibersamai PJU Polresta Pekanbaru.
Dalam kesempatan ini, sebagaimana pesan kepada PJU di Polda, Pudji Hartanto Iskandar juga menekankan aspek pentingnya netralitas bagi anggota Polri, pentingnya sinergitas anggota Polri dengan aparat penegak hukum dan pengemban fungsi keamanan (TNI).
Termasuk juga pentingya optimalisasi peran strategis Bhabinkamtibmas dan intelijen guna meninimalisir segala potensi gangguan keamanan pada Pilkada serentak 2024 di Riau ini. "Semua perlu diantisipasi dengan melakukan komunikasi yang baik kepada semua pihak," saran Pudji Hartanto, menutup percakapan.