PT MEG Klarifikasi Serangan Terhadap Relawan di Goba
Ferry Edyanto | Minggu, 22 September 2024 - 20:16 WIB
Relawan MEG yang menjadi korban pemukulan sekelompok preman pada 18 September 2024 di Goba. Foto: (Istimewa/Meganews.id).
MEGANEWS.ID - PT Makmur Elok Graha (MEG) melalui tim legalnya, Rio F Sibarani, memberikan tanggapan terkait insiden pemukulan terhadap relawan mereka pada Rabu (18/9/2024) di Goba. Relawan tersebut diserang oleh sekelompok preman yang diduga dikerahkan oleh oknum tertentu saat menjalankan program reboisasi sebagai bagian dari upaya ketahanan pangan.
Rio menegaskan bahwa relawan yang diserang bukanlah penjaga lahan, melainkan aktivis lingkungan yang secara resmi ditugaskan untuk menjalankan program Corporate Social Safety Responsibility (CSSR) MEG. Program ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan melalui reboisasi serta menyediakan layanan kesehatan untuk masyarakat terpencil.
Menurut PT MEG, serangan ini bukanlah akibat konflik antarwarga atau penolakan terhadap proyek strategis nasional (PSN). Sebaliknya, ini merupakan bentuk intimidasi dari pihak yang merasa terganggu dengan kegiatan lingkungan tersebut. Kelompok tersebut diduga menyebarkan informasi palsu untuk memanipulasi situasi.
Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh PT MEG sudah sesuai dengan perjanjian yang disepakati bersama BP Batam, BBKSDA Riau, dan Kodam I/Bukit Barisan. Tuduhan bahwa perusahaan terlibat dalam intimidasi terhadap warga tidak berdasar, karena justru para relawan yang menjadi korban kekerasan.
Saat ini, PT MEG sedang bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengidentifikasi para pelaku serangan. Perusahaan juga mendukung penyelesaian masalah melalui jalur hukum dan berharap agar tindakan tegas segera diambil.
Forum Masyarakat Rempang Galang Bersatu (FRGB) mengecam keras tindakan kekerasan ini dan mendorong semua pihak untuk menyelesaikan persoalan melalui dialog, sambil menjaga kondisi tetap kondusif.