Kejuaraan Anggar Asia 2025 Wujud Nyata Olahraga dan Pariwisata Bisa Berdampingan

Ferry Edyanto | Kamis, 19 Juni 2025 - 08:48 WIB
Kejuaraan Anggar Asia 2025 Wujud Nyata Olahraga dan Pariwisata Bisa Berdampingan
Kejuaraan Anggar Asia 2025 menjadi wujud nyata olahraga dan pariwisata bisa tumbuh berdampingan di Bali. Foto: (Istimewa/Meganews.id).
 
 
MEGANEWS.ID - Kejuaraan Anggar Asia tahun 2025 di Bali menjadi wujud nyata olahraga dan pariwisata bisa tumbuh berdampingan. Selain itu, even bergengsi yang diikuti 27 negara di tengah gejolak geopolitik yang memanas bisa menjadi jembatan antarbangsa memperkuat hubungan internasional. 
 
Demikian dikemukakan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB Ikasi) Amir Yanto dalam sambutannya saat acara pembukaan Kejuaraan Anggar Asia 2025 di Ballroom The Westin Resort, Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (17/6/2025) malam.
 
“Acara ini menjadi wujud nyata dari olahraga bisa berdampingan dengan pariwisata. Melalui kejuaraan ini PB Ikasi bertekad bukan saja membangkitkan prestasi olahraga anggar Indonesia namun juga ikut mendukung program sport tourism yang dicanangkan pemerintah,” kata Amir Yanto. 
 
Hadir  dalam acara itu Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, Presiden Konfedrasi Anggar Asia (FCA) Sheikh Salem Bin Sultan Al Qasimi dan Sekjen  Federasi Anggar Internasional (FIE) Gulnora Saidova dan Presiden Federasi Anggar Pan - Amerika Vitaly Logvin serta Ketua Panitia Penyelenggara Masyhudi.
 
Amir Yanto merasa bangga bisa menggelar kejuaraan ini di Bali yang memiliki pemandangan indah dan elok, kehidupan yang harmonis penuh kebersamaan. Ini sesuai dengan visi dan misi PB Ikasi dalam membangun sumber daya manusia yang tangguh melalui olahraga anggar. 
 
Namun dia mengingatkan, menciptakan atlet berprestasi bukan pekerjaan semalam. Membutuhkan kerja keras dan berkesinambungan dengan dukungan yang yang luar biasa pula. 
 
Dengan kehadiran 830 atlet dan ofisial dari 27 negara membuktikan pula olahraga  dapat memperkuat hubungan internasional antarbangsa. Apalagi dalam kondisi global saat ini yang dihiasi gejolak di berberapa kawasan.
 
“Kami berharap melalui kejuaraan ini membangun hubungan internasional yang lebih kuat. Bukan hanya sekadar meningkat prestasi. Olahraga dapat menjadi jembatan antarbangsa sehingga anggar tidak hanya mengenai teknik dan strategi tetapi juga menyangkut etika dan kehormatan," ujar Amir Yanto.
 
Tidak ketinggalan pula Amir Yanto juga menyinggung tentang situasi global yang meningkat seperti di Timur Tengah. Akibat gejolak itu beberapa negara terpaksa mengundurkan diri dari kejuaraan ini.
 
Untuk itu, dia mengajak seluruh baik atlet dan ofisial serta pembina anggar dari Asia dan Pasifik yang hadir mendoakan agar situasi dunia semakin membaik dan konflik segera berakhir. "Beberapa delegasi negara partisipan dan beberapa perwakilan juri anggar Asia 2025 batal datang ke Bali. Mari doakan semua dalam keadaan sehat dan selamat dan juga permasalahan tersebut segera membaik dan membuat dunia ini menjadi damai kembali," ucapnya.
Sejarah Kedua 
 
 
Sementara itu Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari dalam sambutan mengingatkan kembali, Bali menjadi tempat yang khusus bagi Ketua Umum PB Ikasi Amir Yanto. 
 
Di Pulau Dewata inilah Amir Yanto mencatat sejarah terpilih sebagai Ketua Umum PB Ikasi. “Kali ini Pak Amir Yanto kembali mencatat sejarah di Bali dengan menggelar turnamen internasional terbesar di Asia Pasifik. Ini tidak kecil tapi besar serta tidak mudah,” kata Okto.
 
Menurut Okto, keberhasilan penyelenggaraan Kejuaraan Anggar Asia ini, pembuktian yang bagus bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan event besar internasional. Karena itu, Okto berharap FCA dan FIE bisa memberikan kepercayaan untuk menggelar event-event besar berikutnya. “Anda bukan hanya datang ke Indonesia tetapi ke Bali, surga dan Pulau Dewata. Kami juga membutuhkan dukungan bagi Indonesia untuk menggelar event-event internasional lainnya,” paparnya.
 
Okto juga berharap  olahraga termasuk anggar dapat menjadi alat untuk mempersatukan. “Dengan bahasa olahraga kita bisa menyelesaikan permasalahan dengan penuh kedamaian. Marilah terus kita gelorakan bahasa olahraga dalam pergaulan internasional,” tegasnya.
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa