Jika Disepelekan, Stunting Berdampak pada Kecerdasan Anak Menuju Indonesia Emas

Ferry Edyanto | Rabu, 25 Desember 2024 - 18:22 WIB
Jika Disepelekan, Stunting Berdampak pada Kecerdasan Anak Menuju Indonesia Emas
PT Kalbe Farma, Tbk (Kalbe) menggelar kegiatan edukasi pemberantasan stunting bagi masyarakat di Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Foto: (Istimewa/Meganews.id).
 
 
MEGANEWS.ID - Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Karena itu, sangat penting dilakukan program edukasi bahaya stunting. Dengan kata lain, jika tidak diantisipasi sejak dini, bahaya stunting bisa menghambat program pemerintah menuju Indonesia Emas.
 
Stunting dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya, kurang gizi kronis, infeksi berulang, stimulasi psikososial yang tidak memadai, dan sindrom alkohol janin.
 
Stunting dapat berdampak pada kecerdasan anak dan meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung koroner.
 
Beberapa dampak negatif stunting itu membuat PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) tergerak untuk menggelar kegiatan edukasi pemberantasan tengkes atau stunting bagi masyarakat di Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. 
 
Di sana, ada sejumlah sasaran masyarakat, yaitu siswi SMA atau sederajat, kader, ibu hamil, ibu menyusui hingga anak yang terkena stunting.
 
“Kita memiliki salah satu pilar yang menjadi fokus yaitu akses layanan kesehatan salah satunya adalah edukasi, dukungan nutrisi untuk memerangi stunting ini,” kata Abi Nisaka, Head of Corporate Sustainability Kalbe dalam keterangan resmi, Rabu, 25 Desember 2024.
 
Dalam kegiatan edukasi bertajuk Insan Kalbe Bergerak, Persembahan Insan Kalbe untuk Cegah Stunting, Kuala Enok, Tembilahan, Indragiri Hilir, Selasa, 17 Desember 2024, Kalbe melangsungkan beberapa kegiatan seperti edukasi kesehatan, pemeriksaan kesehatan serta pembagian produk kesehatan sebagai bentuk donasi. 
 
Kegiatan ini turut mendapatkan dukungan dari Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Nasional, sebuah lembaga yang menaungi pekerja sosial masyarakat di bawah Kementerian Sosial Republik Indonesia. 
 
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum IPSM Nasional, Prof Dr. Andriansyah, M.Si. menyambut kolaborasi baik yang dilakukan Kalbe guna mencegah stunting. 
 
“Apa yang Kalbe lakukan saat ini, melalui kolaborasi dengan pekerja sosial masyarakat khususnya di Kabupaten Indragiri Hilir ini menunjukkan pentingnya upaya bersama dalam mencegah stunting,” tegas Prof Andriansyah.
 
Dalam kegiatan edukasi di Puskesmas Gajah Mada, dilangsungkan upaya edukasi stunting bagi ibu hamil, ibu menyusui dan anak yang terkena stunting. Lebih dari 150 warga yang tersebar dari berbagai wilayah sekitar Tembilahan mengikuti kegiatan edukasi ini. 
 
Dalam pembukaan kegiatan, Kepala Puskesmas Gajah Mada Tembilahan Bidan Marlina, S.Tr.Keb. Menyambut antusias kegiatan ini, terutama pemeriksaan ultrasonografi atau USG bagi ibu hamil yang terlibat. 
 
“Saya menyambut dengan antusias kegiatan yang dilangsungkan Kalbe ini. Biasanya, pemeriksaan USG amat terbatas pada ibu hamil yang memiliki risiko tinggi. Akan tetapi, hari ini dilakukan bagi seluruh ibu hamil,” jelas Marlina.
 
Tidak hanya berlanjut di pemeriksaan USG. Pemeriksaan terhadap tumbuh kembang anak yang mengalami stunting juga dilangsungkan dalam rangkaian kegiatan. Pemeriksaan dilakukan dengan konsultasi serta pengukuran gizi buah hati.
 
“Pemeriksaan terhadap anak balita yang terkena stunting ini, dilakukan dengan mengukur tumbuh kembang serta melakukan konsultasi terkait pemenuhan gizi guna menanggulangi bahaya stunting,” tambah Marlina. 
 
Sementara itu, dalam kegiatan yang berlangsung di SMAN 1 Tembilahan, dilangsungkan kegiatan edukasi bahaya pernikahan dini serta upaya mencegah stunting bagi siswi SMA atau sederajat. Lalu, program penguatan kader di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir untuk mencegah stunting. 
 
Turut hadir dalam kegiatan itu, kader yang berasal dari wilayah Kuala Enok, yang menjadi fokus utama program Insan Kalbe Bergerak.
Pemilihan wilayah Kuala Enok sebagai wilayah fokus didasarkan pada kondisi lingkungan yang berada di wilayah rawa, serta belum memiliki kesadaran sanitasi yang baik. 
 
Dalam kegiatan edukasi kepada siswi, diawali dengan senam bersama yang dilanjutkan dengan sarapan bersama. “Senam dan sarapan bersama ini bertujuan untuk mengajak siswi peduli akan kesehatannya,” jelas SFD Arie Wibowo, Kalbe Corporate Sustainability Assistant Manager.
 
Program Insan Kalbe Bergerak yang dilangsungkan di Riau merupakan upaya bersama yang dilakukan oleh karyawan Kalbe dalam menyambut HUT Ke-58 Kalbe. 
 
“Dalam kegiatan Insan Kalbe Bergerak, Karyawan Kalbe melakukan penggalangan dana untuk mendukung upaya pencegahan stunting di Kuala Enok, Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir Riau. 
 
Dana yang terkumpul mencapai Rp 296 juta. Harapannya, dengan kegiatan ini menjadi perwujudan semangat Kalbe dalam menyehatkan masyarakat menuju hidup yang lebih baik,” jelas Abi Nisaka, Head of Corporate Sustainability Kalbe. 
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa