MEGANEWS.ID - Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules Rosario De Marshal angkat suara menanggapi ijazah palsu yang dialamatkan kepada mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hercules menilai orang yang menuduh ijazah Jokowi palsu hanya cari sensasi, membuat gaduh situasi.
"Itu ijazahnya benar kok, mulai dari wali kota, gubernur dan presiden. Ngapain sih orang-orang itu ijazah- ijazah palsu apa?" kata Hercules dengan suara lantang, usai bertemu Jokowi di kediamannya di Solo, Selasa (15/4/2025).
Hercules mengaku pertemuannya dengan Jokowi dalam rangka silaturahim. "Silaturahim, teman lama dari zaman beliau masih jadi gubernur kan," kata Hercules.
Disinggung soal isu ijazah Jokowi yang kembali muncul dan digugat ke Pengadilan Negeri (PN) Kota Solo, dia berkeyakinan bahwa ijazah Jokowi asli
Dikatakannya, tidak mungkin Jokowi maju Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga Presiden dengan menggunakan ijazah palsu.
Oleh karena itu, dirinya meminta orang-orang yang mempermasalahkan ijazah Jokowi untuk tidak mencari masalah, mencari sensasi serta membuat gaduh.
"Intinya ijazah itu mulai Wali Kota Solo kan pakai ijazah. Gubernur DKI kan pakai ijazah. Kok baru sekarang baru ributin palsu, palsu," ucapnya.
Mengenai kabar adanya massa yang akan menggeruduk rumah Jokowi pada tanggal 15-16 April karena ingin melihat ijazah aslinya, Hercules menegaskan bahwa Indonesia adalah negara hukum.
Ijazah Jokowi
Sejumlah massa yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (15/04/2025) untuk meminta klarifikasi terkait keaslian ijazah Presiden Joko Widodo.
Dalam aksi tersebut, beberapa perwakilan massa, termasuk Roy Suryo, Rismon Hasiholan dan Tifauzia, melakukan audiensi dengan pihak rektorat dan Fakultas Kehutanan UGM.
Roy Suryo menjelaskan bahwa pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh tim inti TPUA yang terdiri dari Pak Eggi Sudjana dan rekan-rekannya karena mereka mengalami kendala di perjalanan. "Sayang memang pertemuan ini tidak bisa dihadiri oleh tim inti karena rombongan ada kendala di jalan," ungkapnya usai audiensi.