"Kami dari Samsat Jakarta Selatan mengucapkan terima kasih atas kehadiran rekan-rekan wartawan," kata AKP Kharisma, Rabu (19/11/2025).
AKP Kharisma berharap pertemuan tersebut menjadi awal sinergitas antara Samsat Jakarta Selatan dan para awak media. "Kami berharap, kita dapat menjalin kemitraan dan memberikan informasi pelayanan publik kepada masyarakat khususnya pelayanan kepolisian di Samsat Jakarta Selatan," imbuhnya.
Perwira polwan lulusan terbaik nomor 3 Akpol 2013 itu juga meminta kepada masyarakat untuk memberikan masukan terhadap pelayanan yang diberikan petugas pada nomor yang telah tersedia. "Silakan berikan kritik dan saran, melalui hotline di nomor 085713563565, kami tidak anti kritik, setiap masukan akan kami terima, tentunya dengan akurasi data dan informasi yang valid," kata Kharisma.
Dia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui inovasi dan tata kelola yang efisien. "Kami berupaya memberikan layanan terbaik untuk masyarakat agar setiap proses administrasi kendaraan dapat selesai dengan cepat dan tanpa kendala,” jelasnya.
Wanita berdarah asli Solo ini menyebut pelayanan cepat dan transparan menjadi prioritas utama, sejalan dengan semangat Polri Presisi dalam memberikan kemudahan bagi wajib pajak kendaraan bermotor.
Apresiasi dari masyarakat menjadi bukti nyata komitmen Samsat Jakarta Selatan dalam memberikan pelayanan prima kepada publik. "Kami terus melakukan evaluasi dan peningkatan agar masyarakat semakin nyaman dan percaya terhadap layanan kepolisian di bidang administrasi, registrasi dan identifikasi kendaraan,” kata ibu beranak dua ini.
Dengan dukungan petugas yang profesional serta sistem pelayanan yang semakin modern, Samsat Jakarta Selatan berkomitmen menjaga kecepatan, ketepatan, dan keramahan sebagai standar utama pelayanan publik.
Kritik Membangun, Bukan Kebencian
Sementara itu, Koordinator Wartawan Bidang Kepolisian PWI Jaya, Ferry Edyanto, berharap, kemitraan selama ini agar terus dijaga. "Pers yang sehat harus ikut mengawasi jalannya pelayanan dengan memberikan kritik yang membangun," ujarnya.
Ferry yang menyandang Kartu Wartawan Utama dari Dewan Pers ini menyebut, kritikan kepada pelayanan di Samsat Jakarta Selatan diperlukan bukan berati wartawan benci. "Kritik silahkan, tapi jangan ada unsur lain, apalagi kebencian," jelasnya.
“Misalnya, saya lihat Samsat Jaksel kurang adanya tempat sampah, lalu saya tulis, itu adalah kritik membangun. Nah, kalau wartawan menulis bagus, tapi ternyata tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, bukan hanya masyarakat yang kecewa, kita juga ikut berdosa," ujar wartawan senior ini menganalogikan.