Barikade Gus Dur Kecam Keras Aksi Intoleransi Umat Beragama di Padang, Desak Kapolri Tangkap Pelakunya

Ferry Edyanto | Senin, 28 Juli 2025 - 10:03 WIB
Barikade Gus Dur Kecam Keras Aksi Intoleransi Umat Beragama di Padang, Desak Kapolri Tangkap Pelakunya
Pengurus Barikade Gus Dur, Pasang Haro Rajagukguk desak Kapolri tangkap para pelaku intoleransi umat beragama di Padang, Sumatera Barat. Foto: (Istimewa/Meganews.id).
 
 
MEGANEWS.ID - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Barikade Gus Dur mengecam keras aksi perusakan sebuah rumah doa yang juga dijadikan tempat pendidikan agama bagi siswa Kristen milik jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat dirusak warga, Minggu (27/7/2025) sore.
 
Barikade Gus Dur juga meminta Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri mengambil tindakan tegas sekaligus memproses hukum para pelakunya. 
 
"Ini perbuatan tidak terpuji. Kami dari DPP. Barikade Gus Dur mengecam keras sekaligus mendesak Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri mengambil tindakan kepada para pelakunya," kata Pasang Haro Rajagukguk dari DPP Barikade Gus Dur dalam rilisnya kepada awak media, Senin (28/7/2025) di Jakarta.
 
Pasang Haro meminta aparat penegak hukum bersikap keras dan jangan membiarkan para kelompok intoleran dan kriminal merajalela. "Karena akan bisa terjadi lagi dimana-mana," ungkapnya.
 
Dalam video yang beredar di jagat media, perusakan rumah tersebut viral di media sosial. Salah satunya yang diunggah di akun Instagram @infosumbar.
 
Dalam video itu, tampak sejumlah warga menghancurkan kaca-kaca jendela dengan batu dan kayu.
 
Mayoritas wanita yang berada di dalam rumah bergegas keluar membawa anak-anak yang menangis histeris.
 
Pendeta GKSI Padang F Dachi mengatakan, rumah tersebut merupakan rumah doa yang juga difungsikan sebagai tempat pendidikan bagi siswa kristen belajar agama.
 
Dachi menjelaskan, awalnya puluhan jemaat sedang berdoa di rumah tersebut pada Minggu sore dan para siswa sedang belajar agama.
 
"Saat itu datang ketua RW dan RT memanggil untuk berbicara di belakang rumah. Namun di depan warga ramai datang dan melakukan perusakan," kata Dachi saat dihubungi, Minggu malam.
 
Kaca-kaca dipecahkan, listrik diputus, dan banyak peralatan yang dirusak.
 
Selain itu, kata Dachi, ada dua anak yang mengalami luka akibat aksi anarkistis itu.
 
Wali Kota Padang Fadly Amran datang langsung ke lokasi untuk melakukan mediasi.
 
Adapun mediasi yang dihadiri pihak GKSI, warga, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Padang, dan Polri, dilaksanakan di kantor Camat Koto Tangah hingga tengah malam.
 
Fadly usai mediasi mengatakan telah dicapai kesepakatan antara kedua belah pihak.
 
"Pertama, kita harus memahami lukanya perasaan saudara-saudara kita yang mengalami tindakan perusakan bahkan juga sampai ada korban luka," kata Fadly saat dihubungi Kompas.com, Minggu malam.
 
Fadly mengatakan peristiwa itu bukan perselisihan agama, tetapi murni insiden kesalahpahaman.
 
Rumah yang dirusak merupakan rumah tempat pendidikan siswa Kristen dan bukan gereja.
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa