Kakanwilkumham DKI Disorot Akibat Maraknya Peredaran Narkoba di Penjara 

Ferry Edyanto | Minggu, 17 Januari 2021 - 19:51 WIB
Kakanwilkumham DKI Disorot Akibat Maraknya Peredaran Narkoba di Penjara 
Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah. Foto: (Ferry Edyanto/Meganews.id).

 

MEGANEWS.ID - Masalah narkoba yang kerap muncul di lembaga pemasyarakatan mendapat sorotan pedas masyarakat. Sejumlah rumah tahanan di Jakarta yang diindikasikan jadi tempat transaksi narkoba dan melibatkan napi narkotika juga masih ditemukan dalam sejumlah kasus penyalahgunaan narkotika.

Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah, bahkan meminta kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly agar mencopot Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta Liberti Sitinjak dari jabatannya. Ia berasalasa di bawah kepemimpinan Liberti, lapas dan rutan di DKI Jakarta kerap mengalami permasalahan peredaran narkoba yang melibatkan narapidana di dalam sel tahanan.

"Ganti (copot) Kakanwil DKI untuk membersihkan masalah narkoba yang kerap muncul di pemasyarakatan. Apa yang salah, kenapa napi terus terlibat narkoba," kata Trubus kepada wartawan, dalam siaran tertulis kepada awak media akhir pekan ini.

Trubus menambahkan, sejumlah masalah masih terjadi sejak Kepala Kakanwilkumham DKI dipegang Liberty Sitinjak.

Mulai dari masalah narkoba, bilik penjara yang disulap menjadi 'apotik' dan berbagai masalah lain.

"Bahkan sebelumnya ada pemasangan AC di kamar napi hingga pemerasan napi terjadi dalam kurun waktu setahun," ujarnya.

Untuk kasus pabrik ekstasi dilakukan oleh napi rutan Salemba atas nama Ami Utomo yang kala itu menggemparkan.

Ia menyewa kamar rumah sakit yang disulap menjadi pabrik ekstasi. "Dugaan kami, aksi itu juga sudah sepengetahuan dari Kakanwilkumhan DKI. Karena napi yang sakit iri harusnya dirawat di RS Pengayoman," ungkapnya.

Kasus berikutnya, kata Trubus, adalah bilik penjara disulap menjadi tempat jual beli sabu atau biasa disebut apotek. Dimana hal itu terjadi di Rutan Cipinang pada November 2020 lalu dan terlihat dengan bebasnya narkoba masuk dan digunakan didalam penjara.

"Dan yang terbaru kasus penyelundupan 10 kilogram sabu yang disembunyikan di dalam tangki bensin, pengendalinya ada di lapas Cipinang," ujarnya.

Dan yang paling parah, sambung Trubus, adalah keluarga napi diperas oleh pelaksana tugas (Plt) Karutan Salemba. Dimana ia meminta uang Rp200 juta kepada keluarga tahanan KPK yang dititipkan di rutan tersebut.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa