Pergantian jabatan ini tertuang dalam dua surat telegram Kapolri, yakni Nomor Kep/1186/VIII/2025 dan Nomor ST/1764/VIII/KEP./2025, yang diterbitkan pada 5 Agustus 2025.
Irjen Asep termasuk sosok yang karirnya cemerlang di kepolisian. Jenderal bintang dua kelahiran Tasikmalaya, 16 November 1972 ini adalah lulusan Akpol 1994 yang dikenal punya jejak panjang di lini reserse dan cyber crime.
Karirnya mulai menanjak saat menjabat Dirtipidsiber Bareskrim (2021).
Saat memimpin Siber Bareskrim, Asep tak gentar membongkar jaringan peretasan, penipuan online, hingga penyebaran hoaks skala nasional. Tak jarang, aksi-aksinya membuat pelaku kejahatan digital kelimpungan.
Dekat Kalangan Ulama
Menariknya, Asep tak hanya cakap menjalankan soal pengungkapan kasus. Ia juga memiliki reputasi baik berhubungan dengan kalangan ulama. Ia sering berdialog dan membangun komunikasi dengan tokoh agama di berbagai daerah, terutama saat bertugas di wilayah Jawa Barat dan Banten.
Kapolri ingin daerah strategis seperti Jakarta dipimpin sosok yang matang dan punya jam terbang tinggi di lapangan. Dan semua itu ada pada sosok Irjen Asep. Ia juga memilikk integritas, dan jiwa kepemimpinan di lapangan.
Brigjen Pol Dekananto Eko Purwono

Brigjen Pol. Dekananto Eko Purwono menyalami Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (Istimewa/Meganews.id).
Adapun Brigjen Pol Dekananto Eko Purwono, bukanlah nama yang asing bagi warga Jakarta. Pria yang akrab dengan sapaan Deka ini pernah menjabat sebagai Dirintelkam Polda Metro Jaya, menggantikan Kombes Pol Dedy Kusuma Bakti pada Agutus 2024.
Sebelum menjabat Dirintelkam Polda Metro Jaya, Deka menjabat sebagai Dirintelkam Polda Jatim. Jenderal polisi bintang satu ini memiliki segudang inovasi dan program. Yang paling fenomenal, ia pernah menjadi salah satu pelopor pembongkaran tugu-tugu pesilat di wilayah Jawa Timur.
Total, ada 686 tugu silat yang dibongkar dan dialihfungsikan jadi Tugu Pancasila. Tujuannya, tak lain untuk meredam eskalasi konflik antar perguruan pencak silat yang ada di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Deka menilai, keberadaan tugu-tugu tersebut sering menjadi pemicu perselisihan antar perguruan silat. Atas ijin pimpinannya, Deka mengeluarkan kebijakan agar seluruh tugu yang tidak memiliki izin dan berdiri di atas tanah negara agar segera dibongkar atau dialihfungsikan.
Dan, keberhasilan itu mengantarkannya menjadi Dirintelkam Polda Metro Jaya. Tak butuh waktu lama, Dekananto yang jebolan Akpol 1994 itu kemudian menjabat sebagai Dirpolitik Baintelkam Polri, hingga akhirnya ditunjuk Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi Wakapolda Metro Jaya mendampingi Irjen Pol. Asep Edi Suheri, kawan seangkatannya, duet memimpin Polda Metro Jaya.