Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Lebih Tepat

Ferry Edyanto | Minggu, 29 Januari 2023 - 23:25 WIB
Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Lebih Tepat
Sekjen DPP. Barikade Gus Dur, Pasang Haro Rajagukguk saat bersama Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin. Foto: (Istimewa/Meganews.id).

Oleh; Pasang Haro Rajagukguk

DALAM sistem pemilu  yang demokratis selalu ada kelebihan dan kekurangannya. Atau bisa disebut tidak ada yang sempurna, baik proporsional terbuka maupun tertutup. 

Dalam hal ini sistem pemilu yang sedang berlangsung di Indonesia berlaku sistem proporsional terbuka untuk beberapa kali periode pemilu akhir- akhir ini. 

Namun dalam fakta di lapangan sering terjadi ketidaksesuaian apa yang diharapkan oleh masyarakat pemilih dengan hasil yang didapat. 

Hal ini mungkin bisa terjadi karena pada saat memilih secara terbuka para pemilih calonnya tidak melihat track record siapa yang dipilih atau bisa saja karena ke populeran seseorang  atau modal (ongkos politik) yan dimiliki sangat besar. 

Logikanya seorang calon anggota legislatif haruslah orang yamg sudah matang dan tahan uji  secara kwalitas baik pengalaman maupun moralitasnya. Jadi tidaklah instan. 

Apabila kwalitas seseorang yang mau jadi anggota legislatif seyogyanya sudah terlatih ditempa dan dikader oleh partai yang bersangkutan sesuai ideologi partai tersebut. Sehingga tidak muncul kader yg sifatnya "karbitan". 

Hal ini seharusnya juga berlaku bagi calon eksekutif atau kepala daerah. Oleh karenanya kita mengikuti proses uji materi yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi. Dalam hal pemilihan umum, kita juga menolak politik transaksional yang pada akhirnya merugikan rakyat itu sendiri.

(Sekjen DPP. Barikade Gus Dur)

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa