MEGANEWS.ID - Kantor Kementerian Hukum dan HAM di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (20/1/2021) digeruduk aksi demo oleh Kelompok orang yang menamakan diri Gerakan Pemuda dan Mahasiswa (Gepma). Mereka berunjuk rasa menuntut Menteri Yasonna Laoly agar segera mencopot Liberty Sitinjak dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM DKI.
Kordinator aksi unjuk rasa, Albar mengatakan, Liberty Sitinjak dinilai gagal menjalankan tugasnya sebagai Kakanwilkumham DKI. Hal itu menyusul sejumlah temuan masalah yang terjadi di lembaga pemasyarakatan maupun rumah tahanan di wilayah Kanwil Kumham DKI Jakarta. Diantara;
1. Adanya peredaran 8 kilogram sabu di Rutan Salemba.
2. Maraknya bisnis narkotika yang dikendalikan dari Rutan Cipinang.
3. Penyewaan AC di Rutan Cipinang sebagaimana Berita Acara Pemeriksaan Edi Kurnadi, Kadivpas DKI.
4. Narapidana Edi Saputra overdosis diduga meninggal akibat narkoba di Rutan Salemba pada tanggal 6 Desember 2020.
5. Lemahnya kontrol Liberty Sitinjak sebagai Kakanwilkumham DKI menyebabkan Narapida narkoba dengan masa hukuman lebih dari 15 tahun atas nama Ami Utomo berobat keluar rutan dan menyewa kamar VVIP di Rumah Sakit M Tampri Salemba selama lebih 2 bulan dan membuat pabrik ekstasi di kamar tersebut dan media memberitakannya secara luas.
6. Adanya keterangan dari Kapolres Jakarta Pusat soal temuan narkoba ditengki mobil pelaku narapidana Lapas 1 Cipinang.
7. Pemerasan uang Rp200 juta dan dikembalikan dengan cara mencicil kepada pihak keluarga narapidana dan belum selesai, dll.
9. Adanya tuntutan dari Notaris Jakarta terhadap Kakanwilkumham DKI yang dinilai tidak bergelar sarjana hukum.
Kakanwilkumham DKI Liberty Sitinjak. Foto: (Istimewa/Meganews.id).
Padahal, lanjut koordinator aksi, Albar, Menteri Yasonna pernah menyatakan bahwa pejabat yang melakukan tindak pelanggaran, dua pejabat diatasnya akan dicopot. "Tapi nyatanya, Karutan Salemba Renhard Ginting dan Karutan Salemba Ulin dicopot sementara Liberty Sitinjak hingga saat ini tidak menjabat, itu bagaimana Pak Menteri?" kataa Albar dengan nada bertanya di sela aksi, Rabu (20/1/2021).
Dalam aksi tersebut, Albar menyebut, kepemimpinan Sitinjak sebagai Kakanwil Kumham DKI Jakarta sejak Februari 2020 lalu, belum bisa sepenuhnya menyelesaikan sejumlah permasalahan yang terjadi di Lapas dan Rutan.
Albar mewakili massa pendemo berharap, agar tuntutan mereka dikabulkan oleh Menteri Yasonna, demi perbaikan manajemen lapas dan rutan.
"Karena itu kami mendesak Menteri Yasonna Laoly segera mencopot Liberty Sitinjak sebagai kepala kanwilkumham DKI karena sudah gagal melakukan reformasi pengelolaan Lapas dan Rutan," tandasnya.